Perkara manajerial bukanlah perkara intuisi yang dengan sendirinya timbul begitu saja. Selain pengalaman, sebagai seorang pimpinan juga hendaknya mengetahui ilmu managerial dengan bisa, sehingga dalam prosesnya dapat digunakan dengan baik pula, apalagi bila berbicara manajemen pendidikan tinggi. Sosok seorang pemimpin memiliki pengaruh yang cukup besar kepada manajemen pendidikan tinggi.
“Kegiatan semacam ini tentu akan berdampak baik kepada generasi muda di Unpad, karena ini melatih jiwa kepemimpinan kita. Ini penting untuk terus diagendakan, dan saya harap ini bisa punya efek dengan tujuan Unpad juga,” ujar Pembantu Rektor Bidang Akademik Unpad, Prof. Dr. Husein Hernadi Bahti, saat menghadiri acara International Deans’ Course (IDC) – Phase II, wilayah Asia Tenggara di Ruang Aula lt. 6 Wing Timur, Unpad Teaching Hospital, Jln. Eijkman 38, Bandung, Kamis (25/11).
Kegiatan yang dihadiri oleh staf dalam manajemen tingkat beberapa perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia ini merupakan hasil kerja sama antara Unpad melalui Fakultas Kedokteran (FK) dan Deutsher Akademischer Austraschdienst German Academic Exchange Service (DAAD), German Rector’s Conference (HRK), Consult of Higher Education-Guetersloh (CHE) dengan dibiayai oleh Kementerian Pengembangan dan Kerja sama Jerman.
“Program ini adalah untuk membantu pengembangan pendidikan melalui pengembangan leadership di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan. Program ini diadakan setiap tahun dan secara bergantian. Akan ada tiga fase setiap tahunnya, dan Unpad beruntung bisa terpilih menjadi host,” tutur Dekan FK Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad.
Prof. Tri menambahkan bahwa selain mendapatkan materi, peserta juga diharuskan untuk membuat sebuah project action plan yang nantinya akan dilaporkan pada kegiatan di fase ketiga. Selain diperuntukan untuk para Dekan atau pimpinan departemen, kegiatan ini juga menghadirkan Indostaff, yaitu program oleh para alumni DAAD untuk para staf di perguruan tinggi.
“Kami juga memanfaatkan momen ini untuk mengajak teman-teman di Unpad yang bukan alumni DAAD untuk ikut sebagai observer dalam kegiatan ini. Kegiatan ini sangat berguna nantinya. Disamping menambah wawasan dan kapasitas, kegiatan ini juga bisa membangun network, kerja sama dan jejaring antar teman-teman universitas lain di Indonesia dan kepada pihak Jerman tentunya,” tambahnya.
Pada Keynote Session hadir Prof. Husein mewakili Unpad, Prof. Michael Fremerey dari Universitas Kassel, Jerman dan Dr. Christian Berthold dari CHE sebagai pembicara. Prof. Husein menekankan bahwa kemampuan leadership bagi sumberdaya di Unpad mutlak harus dimiliki demi mendukung tercapainya Unpad menjadi World Class University.
“Dahulu hal-hal seperti ini tidak ada, hanya berjalan apa adanya. Namun, tuntutannya sekarang berbeda. Mereka harus diberi pembekalan,” jelas Profr. Husein.
Prof. Michael memberikan pemahaman kepada peserta tentang Leading Universe Institute sebagai sebuah Learning Organization. Dirinya mengatakan bahwa universitas adalah organisasi terbesar di dunia dalam hal pengajaran atau dalam hal ini pendidikan tinggi. Didalamnya terdapat bermacam-macam hal, termasuk kepemimpinan dalam pengelolaan pendidikan tinggi.
“Learning organization secara terus-menerus memperluas kapasitasnya untuk membuat tujuannya sendiri. Dalam hal ini memiliki lima pokok, yaitu otonomi, kompetisi, kualitas yang asli, pelayanan dan tentu keberlanjutan. Bila sebuah universitas baik dalam lima pokok ini, maka dia tentu akan berkembang,” katanya.
IDC dijadwalkan akan berlangsung selama 2 hari, 25-26 November 2010 dan akan ditambah oleh Indostaff-Meeting on Mahe And IDC pada tanggal 26-27 November 2010. (eh)*