INDOSTAFF ANNUAL MEETING 2014

INDOSTAFF ANNUAL MEETING 2014

AKREDITASI INTERNATIONAL PERGURUAN TINGGI

Universitas Brawijaya Malang,  27 September 2014

Persaingan antar perguruan tinggi di tingkat nasional dan internasional semakin ketat, sehingga tuntutan recognition dan peningkatan reputasi di tingkat tersebut juga diperlukan. Hal ini dapat dilihat sebagai sarana untuk memperbaiki institusi pendidikan tinggi agar memperkuat posisi tawarnya. Kekuatan ini bisa diwujudkan dari melakukan self-assessment potensi institusi dan dilakukan akreditasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan adanya akreditasi institusi ini, diharapkan institusi pendidikan tinggi ini akan semakin percaya diri dalam pengembangan institusinya masing-masing serta lebih melakukan internal improvement agar mencapai tingkat kualitas yang lebih baik.

Sejak diperkenalkannya sistem akreditasi di perguruan tinggi, yang sebenarnya sudah lama dilakukan di dunia industri, tampak memiliki dampak positif bagi perguruan tinggi baik di tingkat prodi, fakultas bahkan universitas. Salah satu cara pengenalan dan pengakuan institusi adalah proses akreditasi pada lembaga-lembaga akreditasi independen nasional dan internasional.  Saat ini penilaian akreditasi dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang didirikan tahun 2005 sesuai Permendiknas No. 28 Tahun 2005. Akreditasi merupakan bagian dari sistem penjaminan mutu yang mengharuskan setiap institusi pelaksana pendidikan tinggi memenuhi tingkatan mutu tertentu. Pemeringkatan akreditasi di Indonesia dikenal dengan tidak/belum terakreditasi, akreditasi C, akreditasi B, akreditasi A dan akreditasi A+. Di dalam perjalanannya, akreditasi institusi semakin mengarah ke kebutuhan global dan pasar internasional dalam arti semakin terjadi mobilisasi mahasiswa tingkat regional ASEAN bahkan di luar kawasan ASEAN. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya Asean University Network yang salah satu misinya adalah peningkatan mutu dengan melakukan akreditasi bersama perguruan tinggi di kawasan ASEAN.

ASEAN Community akan segera terlaksana di tahun 2015 dan sebagai lokomotifnya adalah ASEAN Economic Community. Perkembangan ekonomi yang pesat di kawasan ASEAN dan Pasifik Barat (Taiwan, Korea, Hong Kong, dan Jepang) akan menyebabkan magnet yang luar biasa bagi pertumbuhan tenaga kerja yang professional. Karena itu ketersediaan SDM yang mengerti akan social-budaya serta konteks ASEAN serta Pasifik Barat harus disediakan oleh perguruan tinggi di kawasan ini. Tentu ini tidak terlepas dari mutu lulusan perguruan tinggi di kawasan ini. Salah satu tolok ukur mutu adalah akreditasi, karena itu arah perkembangan akreditasi perguruan tinggi di Indonesia pun menuju akreditasi internasional.

TUJUAN

  • Meningkatkan pemahaman tentang ASEAN Community dikaitkan dengan peluang dan tantangan perguruan tinggi Indonesia
  • Meningkatkan pemahaman tentang internasionalisasi akreditasi perguruan tinggi

Dalam forum ini diskusi interaktif, tukar informasi, dan lesson learnt dari para institusi yang telah melaksanakan kegiatan-kegiatan akreditasi. Wakil institusi ini sebagian besar adalah anggota INDOSTAFF atau Indonesian Alumni of UNISTAFF Program.

INDOSTAFF adalah organisasi yang didirikan oleh para alumni Indonesia dari program UNISTAFF, termasuk UNILEAD dan International Dean Course (IDC) alumni yang dilakukan oleh University of Kassel, University of Oldenburg, University of Osnabruck serta program DIES yang dikelola DAAD (German Academic Exchange Service, yang didirikan pada tanggal 14 September 2004 di Bogor.

Visi INDOSTAFF adalah menjadi jejaring yang berkontribusi nyata dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas pendidikan tinggi yang berkualitas dan bermartabat. Sedangkan misi yang akan dilaksanakan: (1) Meningkatkan kemampuan anggota secara berkelanjutan dalam pengembangan pendidikan tinggi; dan (2) Menyebarluaskan pendekatan pengembangan pendidikan tinggi melalui prinsip dan nilai-nilai: visi bersama  (shared-vision), fokus pada tercapainya kompetensi (focus on competency), pendekatan secara sistem (system approach), kepemimpinan yang melayani dan berorientasi pada tataran teori, praktek dan perilaku.

Pembicara dalam “INDOSTAFF Annual Meeting 2014 adalah:

  1. Dr. Yasuyuki Aoshima (JICA Expert for IABEE Executive Managing Director and Secretary-General of JABEE): Washington Accord?and?International Engineering Alliance;
  2. Dr. Dwi Nurlianti (DAAD Jakarta Office): Planning and Carrying out DAAD Programs, Postgraduate Courses for Professionals, DIES Programs (IDC, Unilead, Unitrace, Training of Trainers, Proposal Writing, National Leaders’ Course)
  3. Dr. Abraham Simatupang (Fakultas Kedokteran UKI, Presidium Indostaff): ASEAN Community Dikaitkan dengan Peluang dan Tantangan Perguruan Tinggi Indonesia;
  4. Ir. Lien Herlina, M.Sc. (Direktur PPA IPB, Unistaff 2001): Akreditasi Internasional ABET_USA, JABEE, IFT, IMaRest dan AUN_QA : Pengalaman IPB;
  5. Dr. Wahyu Supartono (Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Presidium Indostaff):  Akreditasi AUN-QA di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian UGM;
  6. Prof. Eko Ganis Sukoharsono, Ph.D (FEB UB) : Internasional Akreditasi ABEST-Japan untuk PS-S2 Manajemen dan PS-S2 Akuntansi FE UB;
  7. Agustin Krisna Wardani, S.TP., M.Si., Ph.D (FTP UB): Akreditasi Internasional IFT-USA di FTP UB;
  8. Prof. Sahid Susanto: Pelatihan Blended Learning

Nara sumber dan peserta Indostaff Annual Meeting 2014

Materi yang disampaikan pada acara tersebut dapat diunduh pada tautan berikut:

http://indostaff-network.org/wp-content/uploads/2014/10/JABEE-PPT-on-WA-and-IEA4.pdf

http://indostaff-network.org/wp-content/uploads/2014/10/Akred_Internasional-Lien-Herlina.pdf

http://indostaff-network.org/wp-content/uploads/2014/10/ASEAN-Open-Community_Rev.pdf

http://indostaff-network.org/wp-content/uploads/2014/10/Eko_Ganis_Sukoharsono_2014_09_27_ABEST21_The-Case-of-FEB-UB.pdf

http://indostaff-network.org/wp-content/uploads/2014/10/DAAD.pdf

http://indostaff-network.org/wp-content/uploads/2014/10/WahyuSupartono-AkreditasiAUNQA-copy.pdf